Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1932

Hari Raya Nyepi adalah hari pergantian tahun Saka yang dirayakan setiap satu tahun sekali yang jatuh pada sehari sesudah tileming sasih kesanga yaitu pada penanggal 1 sasih Kedasa. Untuk Hari Raya Nyepi kali ini adalah Perayaan Penyambutan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1932, yang jatuh pada Hari Selasa tanggal 16 Maret 2010.

Adapun rentetan kegiatan yang dilakukan Umat Hindu di Bali dalam menyambut Tahun Baru Saka 1932 adalah sebagai berikut :

Pada Hari Senin tanggal 15 Maret 2010 yaitu sehari sebelum Hari raya Nyepi, pada Hari Tilem Sasih Kesanga, Umat Hindu melaksanakan Upacara Bhuta Yadnya (Pecaruan Tawur Kesanga / Pengerupukan) dilanjutkan dengan pawai Ogoh-ogoh Karya Seni oleh Seniman Umat Hindu di Bali, yaitu upacara penyucian alam semesta dengan melaksanakan upacara persembahan (upah) kepada Sang Bhuta Kala serta menghalaunya menuju tempat yang kosong dan aman agar tidak mengganggu pada Hari Raya Nyepi dalam melaksanaan upacara Yoga Samadhi / Tapa Beratha Penyepian. Upacara dilakukan mulai dari Perempatan Agung, Perempatan Desa, Balai Banjar dan terakhir di pekarangan umat Hindu masing-masing.

Pada Hari Selasa tanggal 16 Maret 2010 adalah Hari Raya Nyepi yaitu awal tahun Saka pada penanggal 1 Sasih Kedasa, umat Hindu melaksanakan Upacara Yoga Samadhi / Beratha Penyepian meliputi Catur Beratha Penyepian yaitu : Amati Geni (berpantang menyalakan Api); Amati Karya (berpantang bekerja / menghentikan kegiatan bekerja); Amati Lelanguan (berpantang pada hiburan / menghentikan kesenangan); dan Amati Lelungaan (berpantang bepergian). Makna dari Hari raya Nyepi ini bahwa dalam suasana sepi kita hendaknya dapat mawas diri, menyatukan pikiran, serta menyatukan cipta, rasa, dan karsa, menuju penemuan hakikat keberadaan diri kita dan inti sari kehidupan semesta. Lakukan Berata penyepian upawasa (tidak makan dan minum), mona brata (tidak berkomunikasi), dan jagra (tidak tidur).

Pada Hari Rabu tanggal 17 Maret 2010, sehari setelah Hari raya Nyepi adalah Hari Raya Ngembak Geni, segenap isi rumah keluar pekarangan dan bermaaf-maafan serta dimulainya kegiatan baru dalam suasana batin yang telah bersih dan dipenuhi kebijaksanaan.

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template Blue Surfing by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP