About Alzheimer's Disease
Many people worried about Alzheimer's disease. Setelah enam bulan lebih saya tidak bertugas di Puskesmas Banjarangkan II karena dimutasikan ke Puskesmas Dawan I, pada hari ini Senin sore tanggal 26 Oktober 2009 saya mencoba mengunjungi website Puskesmas Banjarangkan II yang saya luncurkan sendiri semasa saya bertugas di Puskesmas tersebut (sekarang dikelola oleh Kepala Puskesmas Banjarangkan II yang baru bersama staf). Perhatian saya tertuju pada RSS Comments, ternyata banyak sekali comment yang masuk terutama comment pada artikel dengan judul " Mengenal Penyakit Alzheimer ". Comment yang terakhir masuk pada hari Senin siang tanggal 26 Oktober 2009 dari Sdr. Thing, dengan isi comment semacam konsultasi sbb :
" Hi dok, mama saya (65 tahun) divonis penyakit alzheimer sejak setahun yg lalu. Dia selalu merasa ada yg berbisik (bercerita) di telinganya,dan ceritanya (maaf) kadang2 sangat mengerikan. Dia memang selalu lupa akan sesuatu dan sering lupa hari ini hari apa. Tapi ada yang aneh juga kadang dia ingat (dengan jelas) kejadian2 yang lalu, dan dia ingat untuk nonton sinetron bersambung di tv. Apakah penyakit alzheimer memang begitu? Karena kadang keluarga yg menjaga tidak percaya karena mengapa dia bisa lupa akan sesuatu sedangkan ingatannya msh begitu bagus tentang kejadian yang lain. Terima kasih. PS. Saya sangat berterima kasih jika balasan anda juga bisa dikirimkan ke email saya ".
Terhadap comment ini rasanya ada kewajiban bagi saya untuk urun pendapat / turut mendiskusikannya sesuai kemampuan saya karena artikel dengan judul : Mengenal Penyakit Alzheimer " tersebut saya yang menulis/mepublikasikannya yang diambil dari beberapa sumber yang pernah dibaca. Namun sebelumnya perlu saya tulis kembali secara ringkas di blog ini Tentang Penyakit Alzheimer tersebut agar nyambung ceriteranya.
Penyakit Alzheimer adalah salah satu bentuk dari penyakit Demensia yang sering ditemukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Sedangkan Dmensia adalah penyakit dengan gejala yang timbul sebagai akibat dari kerusakan otak yang mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir, daya ingat dan fungsi berbahasa, yang berakibat pasien kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
Pada penyakit Alzheimer terjadi kehilangan sel saraf di otak di area yang berkaitan dengan fungsi daya ingat, kemampuan berpikir serta kemampuan mental. Keadaan ini diperburuk dengan penurunan zat neurotransmitter, yang berfungsi untuk menyampaikan sinyal antara satu sel otak dengan sel otak yang lainnya. Kondisi yang tidak normal tersebut menjadi penyebab bahwa pada penyakit Alzheimer fungsi otak untuk berpikir dan mengingat mengalami kemunduran.
Penyakit Alzheimer paling banyak ditemukan pada orang tua umur diatas 64 tahun. Di Negara maju dimana umur harapan hidup lebih tinggi, sehingga penduduk umur diatas 64 tahun yang masih hidup akan lebih banyak, maka kemungkinan jumlah penduduk yang menderita penyakit Alzheimer akan lebih banyak pula.
Ada beberapa gejala penyakit Alzheimer yang perlu kita perhatikan, akan tetapi adanya gejala tersebut belum tentu seseorang menderita penyakit Alzheimer. Untuk menentukan dengan pasti perlu pemeriksaan secara khusus misalnya dengan tes wawancara atau tes tulis. Gejala penyakit Alzheimer yang perlu mendapat perhatian kita yaitu :
"Pada kasus mamanya Thing (65 tahun) di atas sudah dinyatakan menderita penyakit Alzheimer oleh pemeriksa tentunya sudah dilakukan pemeriksaan yang mendukung diagnosa disamping dari gejala-gejala yang ditunjukkan oleh mama tersebut (penderita) seperti adanya gangguan kepribadian (seperti rasa curiga yang mendalam yang dimanifestasikan dengan perasaan mendengar suara yang mengerikan), ada gejala disorientasi (menyangkut lupa sesuatu atau lupa hari secara permanen) sedangkan ingat akan sesuatu yang lain atau ingat kepada sinetron, ini perlu dijelaskan / diteliti apakah betul dia ingat dengan jelas jalan cerita sinetron yang ditonton sebelumnya tersebut atau hanya ingat menyebutkan kata "nonton sinetron" secara berulang-ulang setiap hari seolah-olah dia ingat akan nonton sinetron. Kalau dia mampu mengingat jalan ceritera sinetron yang ditonton sebelumnya tersebut berarti kemungkinan kemunduran daya ingat mama masih bersifat parsial, tapi bila hanya bisa menyebut kata "nonton sinetron" berulang-ulang secara tidak wajar yang sebenarnya dia lupa bahwa tadinya sudah dia sebutkan kata itu sehingga dia sebutkan lagi kata itu, demikian seterusnya secara berulang-ulang, ini adalah merupakan salah satu gejala penyakit Alzheimer. Untuk lebih jelasnya silahkan/perlu diajak mama kembali kontrol / periksa / berkonsultasi dengan dokter kepercayaan anda / dokter terdekat, semoga bisa membantu mama".
Demikian yang bisa disampaikan, mohon urun pendapat sejawat dokter yang membidangi demi meluruskan dan melengkapi informasi ini sesuai perkembangan ilmu dan Pengetahuan.
Tip:
Care Patients with Alzheimer's disease requires patience of the family to care.
" Hi dok, mama saya (65 tahun) divonis penyakit alzheimer sejak setahun yg lalu. Dia selalu merasa ada yg berbisik (bercerita) di telinganya,dan ceritanya (maaf) kadang2 sangat mengerikan. Dia memang selalu lupa akan sesuatu dan sering lupa hari ini hari apa. Tapi ada yang aneh juga kadang dia ingat (dengan jelas) kejadian2 yang lalu, dan dia ingat untuk nonton sinetron bersambung di tv. Apakah penyakit alzheimer memang begitu? Karena kadang keluarga yg menjaga tidak percaya karena mengapa dia bisa lupa akan sesuatu sedangkan ingatannya msh begitu bagus tentang kejadian yang lain. Terima kasih. PS. Saya sangat berterima kasih jika balasan anda juga bisa dikirimkan ke email saya ".
Terhadap comment ini rasanya ada kewajiban bagi saya untuk urun pendapat / turut mendiskusikannya sesuai kemampuan saya karena artikel dengan judul : Mengenal Penyakit Alzheimer " tersebut saya yang menulis/mepublikasikannya yang diambil dari beberapa sumber yang pernah dibaca. Namun sebelumnya perlu saya tulis kembali secara ringkas di blog ini Tentang Penyakit Alzheimer tersebut agar nyambung ceriteranya.
Penyakit Alzheimer adalah salah satu bentuk dari penyakit Demensia yang sering ditemukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Sedangkan Dmensia adalah penyakit dengan gejala yang timbul sebagai akibat dari kerusakan otak yang mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir, daya ingat dan fungsi berbahasa, yang berakibat pasien kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
Pada penyakit Alzheimer terjadi kehilangan sel saraf di otak di area yang berkaitan dengan fungsi daya ingat, kemampuan berpikir serta kemampuan mental. Keadaan ini diperburuk dengan penurunan zat neurotransmitter, yang berfungsi untuk menyampaikan sinyal antara satu sel otak dengan sel otak yang lainnya. Kondisi yang tidak normal tersebut menjadi penyebab bahwa pada penyakit Alzheimer fungsi otak untuk berpikir dan mengingat mengalami kemunduran.
Penyakit Alzheimer paling banyak ditemukan pada orang tua umur diatas 64 tahun. Di Negara maju dimana umur harapan hidup lebih tinggi, sehingga penduduk umur diatas 64 tahun yang masih hidup akan lebih banyak, maka kemungkinan jumlah penduduk yang menderita penyakit Alzheimer akan lebih banyak pula.
Ada beberapa gejala penyakit Alzheimer yang perlu kita perhatikan, akan tetapi adanya gejala tersebut belum tentu seseorang menderita penyakit Alzheimer. Untuk menentukan dengan pasti perlu pemeriksaan secara khusus misalnya dengan tes wawancara atau tes tulis. Gejala penyakit Alzheimer yang perlu mendapat perhatian kita yaitu :
- Mengajukan pertanyaan yang sama pada suatu saat secara berulang-ulang atau mengulangi cerita yang sama, dengan kata-kata yang sama terus menerus.
- Lupa cara melakukan kegiatan rutin. Misalnya lupa cara memasak, cara menelpon dsb.
- Gangguan berbahasa. Misalnya mengalami kesulitan untukmenemukan kata yang tepat. Bila gejala tersebut berlanjut maka kemampuan untuk berbicara dan menulis akan terganggu pula.
- Disorientasi. Misalnya lupa saat itu hari apa, bulan apa, ada dimana atau tidak tahu arah. Hal tsb menjadi sebab mengapa pasien lansia sering tersesat karena lupa jalan pulang atau bahkan pergi dari rumah karena merasa ia berada ditempat yang asing.
- Gangguan berpikir secara abstrak, misalnya kesulita untuk menghitung uang.
- Gangguan Kepribadian. Misalnya menjadi mudah tersinggung, mudah marah, dan mudah curiga. Dokter sering kali mendengar keluarga mengeluh bahwa pasien menuduh ada yang mengambil barang miliknya atau bahkan menuduh pasangannya sudah tidak setia lagi kepadanya.
- Gangguan untuk membuat keputusan sehingga menjadi tergantung pada pasangannya.
"Pada kasus mamanya Thing (65 tahun) di atas sudah dinyatakan menderita penyakit Alzheimer oleh pemeriksa tentunya sudah dilakukan pemeriksaan yang mendukung diagnosa disamping dari gejala-gejala yang ditunjukkan oleh mama tersebut (penderita) seperti adanya gangguan kepribadian (seperti rasa curiga yang mendalam yang dimanifestasikan dengan perasaan mendengar suara yang mengerikan), ada gejala disorientasi (menyangkut lupa sesuatu atau lupa hari secara permanen) sedangkan ingat akan sesuatu yang lain atau ingat kepada sinetron, ini perlu dijelaskan / diteliti apakah betul dia ingat dengan jelas jalan cerita sinetron yang ditonton sebelumnya tersebut atau hanya ingat menyebutkan kata "nonton sinetron" secara berulang-ulang setiap hari seolah-olah dia ingat akan nonton sinetron. Kalau dia mampu mengingat jalan ceritera sinetron yang ditonton sebelumnya tersebut berarti kemungkinan kemunduran daya ingat mama masih bersifat parsial, tapi bila hanya bisa menyebut kata "nonton sinetron" berulang-ulang secara tidak wajar yang sebenarnya dia lupa bahwa tadinya sudah dia sebutkan kata itu sehingga dia sebutkan lagi kata itu, demikian seterusnya secara berulang-ulang, ini adalah merupakan salah satu gejala penyakit Alzheimer. Untuk lebih jelasnya silahkan/perlu diajak mama kembali kontrol / periksa / berkonsultasi dengan dokter kepercayaan anda / dokter terdekat, semoga bisa membantu mama".
Demikian yang bisa disampaikan, mohon urun pendapat sejawat dokter yang membidangi demi meluruskan dan melengkapi informasi ini sesuai perkembangan ilmu dan Pengetahuan.
Tip:
Care Patients with Alzheimer's disease requires patience of the family to care.
0 comments:
Post a Comment