Sesajen dengan Nasi Kuning Persembahan pada Hari Raya Kuningan

Pada hari ini Sabtu tanggal 24 Oktober 2009 Umat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Kuningan. Seperti misalnya yang kami lakukan bersama keluarga adalah hampir mirip dengan pada saat Hari Raya Galungan dimana persiapan telah dilakukan beberapa hari sebelumnya berupa pengadaan bahan-bahan yang diperlukan, cuma bedanya pada Hari Raya Kuningan kami membuat nasi kuning baik untuk persembahan maupun untuk dinikmati.

Sebagai persembahan nasi kuning ditempatkan dalam wadah yang disebut sulanggi dengan kelengkapannya, kemudian disajikan untuk melengkapi sesajen yang akan dipersembahkan pada Hari Raya Kuningan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan para Dewa sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih serta suksmaning manah atas anugerah yang dilimpahkan kepada umatNya berupa bahan-bahan sandang dan pangan yang melimpah.

Nasi kuning yang dimaksud adalah sebagai lambang kemakmuran, dimana setelah kemenangan Dharma melawan Adharma pada hari Rabu/Buda Kliwon wuku Dungulan (Hari Raya Galungan), tepat 10 hari kemudian yaitu pada hari Sabtu/Saniscara Kliwon wuku Kuningan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan para Dewa turun ke dunia untuk melimpahkan anugerahNya kepada umat manusia berupa bahan kebutuhan pokok (sandang dan pangan), yang kemudian oleh umat Hindu di Bali dirayakan sebagai Hari Raya Kuningan.

Hari Raya Kuningan diperingati setiap 210 hari yang jatuh pada hari Sabtu/Saniscara Kliwon wuku Kuningan (Tumpek Kuningan) bertepatan dengan 10 hari setelah Hari Raya Galungan.

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template Blue Surfing by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP