Menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi Umat Hindu di Bali

Dalam rangka Hari Raya Galungan yang jatuh pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2009, dan Hari Raya Kuningan pada hari Sabtu tanggal 24 Oktober 2009, jauh hari sebelumnya umat Hindu di Bali disibukkan dengan melakukan persiapan-persiapan terutama dalam pengadaan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti sejak hari minggu pagi kemarin (11/10/2009) kebetulan saya diminta istri untuk ikut menemaninya ke pasar Galiran untuk membeli bahan-bahan keperluan Hari Raya Galungan misalnya bahan/sarana upacara/sesajen/banten, bahan lawar, bahan sate dan juga bahan untuk pembuatan penjor Galungan dan lain-lain.

Betul-betul pasar Galiran sejak kemarin jauh lebih ramai dari pada biasanya, sementara harga bahan belanjaan meningkat drastis. Hal ini merupakan kesempatan bagi mereka yang mengais rejeki di pasar Galiran, barang-barang laris terjual walaupun harganya lebih mahal dari hari-hari biasanya. Kesempatan ini secara rutin diperoleh setiap enam bulan sekali (tentunya enam bulan Bali, 1 bulan = 35 hari). Di sela-sela kesibukan di pasar Galiran sempat juga ada seorang klien konsultasi per HP masalah kesehatan bayinya, lebih lanjut saya anjurkan datang entaran sorean untuk periksa sesuai kondisi yang diceritakan per HP oleh klien bersangkutan. Akhirnya klien tersebut datang juga sore harinya ke praktek, kebetulan tempat prakteknya juga dirumah tinggal saya. Jadi walau minggu bila ada yang datang mau berobat/konsultasi tetap dilayanani bila sedang tidak pergi kemana-mana.

Hari ini senin tanggal 12/10/2009 pagi-pagi sekali istri ke pasar lagi ambil daging pesanan untuk bahan lawar dan sate. Sepulang dari tempat kerja sebelum jam praktek saya bersama istri dan anak-anak melakukan persiapan bikin bahan lawar dan bahan sate (istilahnya ngeracik). Sorenya sekitar jam 5 sore mulai datang pasien untuk berobat, di sela-sela konsultasi/berobat sempat juga diselingi cerita-cerita sekitar ngelawar / ngeracik dalam rangka Hari Raya Galungan bersama keluarga pasien. " Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, Semoga kita semua mendapat perlindungan Tuhan Yang Maha Esa ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa ) ".

Secara singkat makna Hari Raya Galungan dan Kuningan merupakan peringatan hari kemenangan Dharma melawan adharma atau kemenangan kebenaran melawan ketidakbenaran. Kegiatannya berupa pesta / ngelawar dan pemasangan penjor pada hari penampahan (sehari sebelum Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan) serta pada hari Rabu Kliwon wuku Dungulan (Hari Raya Galungan) dan juga pada hari Sabtu Kliwon wuku Kuningan (Hari Raya Kuningan) melakukan persembahyangan ke tempat-tempat suci sebagai rasa syukur atas Karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template Blue Surfing by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP